Sabtu, 03 November 2018

Bali Berkomitmen Lestarikan Pengobatan Leluhur

https://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/11/03/phlttu335-bali-berkomitmen-lestarikan-pengobatan-leluhur
REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR  - Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan pemerintah provinsi setempat berkomitmen untuk melindungi dan melestarikan warisan pengobatan leluhur Usada Bali. Hal itu untuk memberikan alternatif jenis pengobatan, sekaligus dapat membangkitkan perekonomian masyarakat.
"Ke depan, kecenderungan masyarakat akan kembali pada pengobatan alam atau back to nature, sehingga pemerintah wajib menyiapkan fasilitas dan regulasinya," kata Koster saat memberikan keterangan pada awak media, di Denpasar, Jumat (2/11) malam.
Menurut orang nomor satu di Bali itu, pengobatan komplementer dan alternatif adalah salah satu pilihan pengobatan yang sudah terbukti dan bisa menjadi pilihan masyarakat. Beberapa pengobatan komplementer alternatif yang dikenal dunia seperti Traditional Chinese Medicine (TCM), Ayur Wedhic Medicine, hingga Tabib Yunani. Sedangkan Usada merupakan warisan leluhur Bali tentang tata cara pengobatan masyarakat Bali yang masih dimanfaatkan oleh masyarakat bahkan wisatawan. Oleh karena itu, ujar Koster, warisan leluhur berupa Usada Bali ini perlu diberdayakan agar sekaligus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat.
"Saya berkeinginan untuk mengembangkan industri herbal. Pertaniannya mendukung karena kita memiliki tanam-tanaman yang bermanfaat untuk pengobatan tradisional," ujar Koster.
Sebagai langkah awal pihaknya akan mengembangkan kawasan Taman Usada di Kabupaten Bangli pada tahun 2019. Selain itu, Gubernur Koster berencana membangun museum lontar usada, mengembangkan lembaga pendidikan tenaga kesehatan tradisional Usada dan tempat praktik yang terstandarkan.
"Tenaga kesehatan ini nantinya akan dibuatkan asosiasinya dibuatkan lembaga pendidikannya, kompetensinya dibangun, distandardisasi dan diregistrasi sehingga tidak terjadi malpraktik," ucapnya.
Ke depan, juga akan dibangun laboratorium pusat standardisasi obat herbal sebagai laboratorium yang akan memberikan sertifikat analisis terhadap bahan obat herbal Usada. Di samping itu, akan dikembangkan pula pusat penelitian usada dan obat herbal bekerja sama dengan Universitas Udayana dan Universitas Hindu Indonesia (Unhi) Denpasar.
Sementara itu, Tim Ahli Pembangunan Provinsi Bali yang juga ahli Toksikologi, I Made Agus Gelgel Wirasuta mengatakan Usada Bali adalah warisan leluhur yang memadukan Ayur Weda dan pengobatan Cina. Dengan potensi konsep yang lengkap dalam Usada Bali, menurut dia, sudah banyak pihak berminat untuk mengembangkan pengobatan tradisional ini. Gelgel menilai sudah seharusnya Bali memanfaatkan potensi ini untuk kepentingan masyarakat Bali sendiri.
Sedangkan untuk pendidikan tenaga kesehatan, Rektor Unhi Denpasar Prof Dr dr I Made Damriyasa mengatakan pihaknya sudah siap menyelenggarakannya. Apalagi kampus setempat merupakan satu-satunya kampus di Indonesia yang memiliki program S1 untuk pengobat tradisional tersebut.
"Unhi juga telah memiliki fasilitas Griya Sehat Ayurweda yang rencananya akan diluncurkan akhir November ini," ujarnya.
Hadir pula dalam kesempatan itu Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya dan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra.

Koster Perjelas Niatnya Kembangkan Usada Bali Bernilai Ekonomi dan Berdaya Saing Internasional

https://www.buletindewata.com/berita-daerah/2018/11/02/9115/koster-perjelas-niatnya-kembangkan-usada-bali-bernilai-ekonomi-dan-berdaya-saing-internasional.html
Buletin Dewata, Denpasar.
Menyoroti pengobatan tradisional, potensi kekayaan intelektual di Bali berupa lontar, sastra dan lainnya dapat dikembangkan sebagai upaya perlindungan dan pelestarian warisan leluhur. Melihat potensi tersebut, Gubernur Bali Wayan Koster berminat untuk mengembangkan pengobatan tradisional usada Bali bisa bernilai ekonomi tinggi dan memiliki daya saing Internasional seperti di Tiongkok. Hal ini diperjelas Wayan Koster dihadapan awak media, saat jumpa pers di Kantor Gubernur Bali, Jumat (2/11), dihadiri Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra, Kadis Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya dan Kabiro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra.
Gubernur Bali Wayan Koster mengatakan pengobatan komplementer dan alternatif merupakan salah satu cara pengobatan yang bisa dikembangkan sehingga dapat menjadi pilihan pengobatan bagi masyarakat. Menurutnya warisan leluhur berupa Usada Bali sudah banyak terbukti penyembuhannya. Hal inilah yang saat ini perlu diberdayakan menjadi sebuah ekonomi yang akan memberikan manfaat untuk masyarakat Bali sehingga usada Bali pun bisa dikenal secara internasional. “Saya berkeinginan untuk mengembangkan industri herbal. Pertaniannya mendukung karena kita memiliki tanam-tanaman yang bermanfaat untuk pengobatan tradisional,” terang Koster.
Sebagai langkah awal Pemprov Bali akan mengembangkan kawasan tanaman obat di Kabupaten Bangli pada tahun 2019. Selain melestarikan tanaman obat, Gubernur Koster telah berencana mendirikan lembaga pendidikan tenaga kesehatan tradisional Usada Bali sekaligus memfasilitasinya dengan tempat praktek dan laboratirum Pusat Standarisasi Obat Herbal sebagai laboratorium yang memberikan Certificat of Analysis bahan obat herbal Usada dan bahan kosmetik, untuk penyediaan bahan baku obat herbal yang terstandar, bernilai ekonomi tinggi dan memiliki daya saing di tingkat dunia. Mendukung hal upaya tersebut sebuah museum lontar usada Bali juga akan dibangun.
Koster menambahkan untuk pendidikan tenaga kesehatan ini, pihak akan mengembangkan Pusat peneltian Usada dan Obat herbal bekerjasama dengan UNUD dan UNHI, pada awalnya, serta melibatkan PTN dan PTS di Bali maupun nasional, guna meningkatkan scientific pengobatan Usada dan bahan Obat Usada sehingga menjadi unggulan Bali di tataran Nasional, Regional maupun Dunia. “Tenaga kesehatan ini nantinya akan dibuatkan asosiasinya dibuatkan lembaga pendidikannya kompetensinya dibangun distandarisasi dan diregistrasi sehingga tidak terjadi malpraktek,” imbuh Koster.
Menanggapi rencana tersebut, I Made Agus Gelgel Wirasuta. M.Si, Apt sebagai Tim Ahli Pembangunan Provinsi Bali yang juga ahli Toksikologi Dr.rer.nat. mengakui Usada Bali merupakan warisan leluhur yang berasal dari Ayur Weda dan teknik pengobatan Cina. Dengan segala potensi yang ada di Bali, sudah banyak pihak yang berminat untuk mengembangkan pengobatan tradisional usada Bali ini. Gelgel pun menilai sudah semestinya Bali memanfaatkan potensinya demi kepentingan masyarakat Bali sendiri.(blt)

Pemprov Akan Lindungi dan Lestarikan Usada Bali Untuk Kepentingan Masyarakat Bali

https://www.suaradewata.com/read/2018/11/02/201811020030/Pemprov-Akan-Lindungi-dan-Lestarikan-Usada-Bali-Untuk-Kepentingan-Masyarakat-Bali.html
Pemprov Akan Lindungi dan Lestarikan Usada Bali Untuk Kepentingan Masyarakat Bali

Denpasar, Suaradewata.com- Dalam hal pengobatan tradisional, Bali memilliki kekayaan intelektual berupa lontar, sastra dan warisan leluhur lainnya yang harus dilindungi dan dilestarikan. Hal ini disampaikan Gubernur Bali Wayan Koster saat menggelar jumpa pers di Kantor Gubernur Bali, Jumat (2/11). Koster mengatakan pengobatan komplementer dan alternatif adalah salah satu pilihan pengobatan yang sudah terbukti dan bisa menjadi pilihan masyarakat.
Gubernur Koster menambahkan warisan leluhur berupa Usada Bali ini perlu diberdayakan menjadi satu ekonomi yang bermanfaat untuk masyarakat. “Saya berkeinginan untuk mengembangkan industri herbal. Pertaniannya mendukung karena kita memiliki tanam-tanaman yang bermanfaat untuk pengobatan tradisional,” kata Koster. Sebagai langkah awal pihaknya akan mengembangkan kawasan tanaman usada di Kabupaten Bangli pada tahun 2019.
Tim Ahli Pembangunan Provinsi Bali yang juga ahli Toksikologi Dr.rer.nat. I Made Agus Gelgel Wirasuta. M.Si, Apt. mengatakan Usada Bali adalah warisan leluhur yang berasal dari Ayur Weda dan pengobatan Cina. Dengan potensi yang dimilikinya, sudah banyak pihak berminat untuk mengembangkan pengobatan tradisional ini. Gelgel menilai sudah seharusnya Bali memanfaatkan potensi ini untuk kepentingan masyarakat Bali sendiri.
elain mengembangkan dan melestarikan tanaman usada, Gubernur Koster berencana membangun museum lontar usada, mengembangkan lembaga pendidikan tenaga kesehatan tradisional Usada dan tempat praktek yang terstandarkan.
Untuk pendidikan tenaga kesehatan ini, Rektor UNHI Dr.Drh Made Darmiyasa mengatakan pihaknya sudah siap menyelenggarakannya.
“Tenaga kesehatan ini nantinya akan dibuatkan asosiasinya dibuatkan lembaga pendidikannya kompetensinya dibangun distandarisasi dan diregistrasi sehingga tidak terjadi malpraktek,” jelas Koster.
Hadir dalam jumpa pers ini Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bali dr Ketut Suarjaya dan Kepala Biro Humas dan Protokol Setda Provinsi Bali Dewa Gede Mahendra Putra. rls/rat